Lima Destinasi Wisata yang Menarik di Sumatera Barat, Ada Museum Kelahiran Tokoh Nasional
3. Puncak Lawang
Anak muda juga bisa mengunjungi tempat wisata yang ketiga, yaitu Puncak Lawang. Tempat wisata ini berada di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, tepatnya di pinggir Danau Maninjau.
Puncak Lawang merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 1.210 meter diatas permukaan laut. Tempat wisata ini menawarkan sejumlah keindahan yang dimilikinya.
Pengunjung bisa melihat hamparan luasnya Danau Maninjau di Puncak Lawang. Pengunjung juga dengan leluasa bergerak, dikarenakan Puncak Lawang memiliki area yang luas hingga bisa digunakan untuk bersantai, maupun lesehan.
Pengunjung yang datang ke Puncak Lawang tidak hanya masyarakat lokal saja. Namun banyak juga yang datang ke tempat wisata tersebut dari luar daerah, termasuk anak muda.
Selain itu, Puncak Lawang bisa menjadi momen pengunjung untuk mengabadikan keindahan alamnya, sekaligus menjadi lokasi yang cocok untuk swafoto.
Selain keindahan alamnya yang bagus, Puncak Lawang turut memiliki olahraga paralayang yang bisa dinikmati masyarakat dan pengunjung, serta kegiatan outbound seperti flying fox.
Bagi kalian yang mengunjungi Puncak Lawang, tempat wisata tersebut dibuka setiap hari dengan tarif tertentu. Kalian bisa menikmati keindahan Puncak Lawang dan danau Maninjau dengan harga Rp. 25.000 pada hari Sabtu dan Minggu.
4. Kawasan Mandeh
Tempat wisata keempat adalah Kawasan Mandeh yang berlokasi di Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan. Kondisi alam menjadi barang utama dari Kawasan Mandeh, yang mana tempat wisata tersebut menyuguhkan gugusan pulau yang berdekatan satu sama lainnya.
Bisa dibilang, Kawasan Mandeh mirip dengan Raja Ampat yang ada di Papua. Gugusan pulau di Kawasan Mandeh terdiri dari Pulau Tarajun, Sironjong Besar dan Sironjong Kecil, Setan Kecil, Merak, dan Pulau Cubadak.
Kawasan Mandeh menyajikan keindahan alam yang bagus dan membuat masyarakat lokal atau luar Sumbar, ingin mendatangi tempat wisata tersebut.
Tentunya Kawasan Mandeh bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, dan melakukan sejumlah kegiatan di sana. Di antaranya mengitari gugusan pulau, berenang, bermain pasir pantai, hingga olahraga air seperti snorkling.
5. Rumah Kelahiran Buya Hamka
Tempat wisata terakhir yang bisa dikunjungi adalah Rumah Kelahiran Buya Hamka. Tempat wisata tersebut sejatinya adalah museum yang mengisahkan lahir dan tumbuh besarnya sosok tokoh nasional Tanah Air.
Rumah Kelahiran Buya Hamka berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Ini merupakan rumah yang ia tinggali semasa kecil, hingga dewasa.
Rumah Kelahiran Buya Hamka memperlihatkan sejumlah barang miliknya. Mulai dari kamar tidur, pakaian, hingga tongkat yang sering ia gunakan kemanapun.
Tidak hanya itu, mesin ketik yang selalu digunakan Buya Hamka dalam menulis surat maupun buku, terdapat pada museum tersebut. Bahkan, buku yang ditulis tangan olehnya juga terdapat di sana.
Rumah Kelahiran Buya Hamka juga memuat sejumlah foto dan deretan buku yang dikoleksinya. Tentu, tempat wisata ini menjadi tujuan utama anak muda yang ingin memperdalam sejarah seorang tokoh nasional.
Terlebih lagi, pria bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah juga merupakan penulis, tokoh politik, jurnalis dan ulama besar di Sumatera Barat.
Uniknya, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan buku novel yang ditulis oleh Buya Hamka serta diangkat menjadi film. Novel tersebut merupakan judul populer sepanjang masa.