Home > Senggang

Anak Muda Ingin Terjun ke Dunia Cosplay? Ketahui Sejarah dan Perkembangannya di Dunia Hingga Masuk Indonesia

Berikut sejarah cosplay dan perkembangannya dk dunia.
Sumber: World Cosplay Summit
Sumber: World Cosplay Summit

INFOREMAJA.ID - Yang diketahui secara umum, cosplay adalah atraksi dari seseorang menggunakan kostum yang mirip dengan karakter dalam suatu anime, komik, hingga game. Mereka yang melakukan cosplay, mengusahakan mirip dengan karakter yang diperankan, mulai dari Monkey D. Luffy dari One Piece, Satoru Gojo dari Jujutsu Kaisen, hingga Dante dari Devil May Cry.

Cosplay merupakan suatu hobi yang dilakukan oleh hampir semua anak muda pada belahan dunia, sampai sekarang. Mereka jelas sangat menyukai cosplay, dan merupakan hobi yang sangat menarik. Tidak itu saja, cosplay memiliki daya tarik tersendiri bagi anak muda, sehingga mereka ingin merasakan hobi yang satu ini untuk memerankan karakter kesukaannya.

Cosplay adalah hobi yang menarik bagi mereka dikarenakan bisa menampilkan karakter-karakter yang beragam, baik yang hanya bermodalkan baju atau kimono yang sederhana, hingga suatu karakter yang berbajukan armor dan senjata. Bahkan ada juga anak muda yang ingin melakukan cosplay karakter tokusatsu atau kamen rider.

Tentu dengan menariknya cosplay dan lebih banyak dilakukan oleh anak muda, sudah jelas cosplay merupakan hobi yang sangat bagus dan menarik bagi mereka. Namun dibalik itu, cosplay yang dicap sebagai hobi menarik bagi anak muda punya sejarah tersendiri dan juga mengalami perkembangan yang signifikan.

Lantas pertanyaannya, kapan cosplay pertama kali muncul? Dimana saja kemunculan cosplay pertama kali di dunia hingga masuk ke Indonesia? Lalu seperti apa perkembangan dunia cosplay dari dulu hingga sekarang?

Melansir dari Gamerant, semua itu berawal pada istilah yang diperkenalkan oleh Hugo Gernsback pada tahun 1926 silam. Ia menerbitkan majalah yang bernama Amazing Stories. Dalam majalah itu, ia melahirkan fandom yang terkait dengan cosplay, dan meraih popularitas dari hal tersebut. Bahkan Amazing Stories turut mendapat penggemar berat sekaligus fandom di dalamnya.

Morojo Douglas adalah seorang wanita yang tergila-gila atas fandom yang tersedia di dalam majalah tersebut. Dirinya pun memutuskan melakukan hal yang serupa, dan bergabung kepada rekannya bernama Forrest Ackerman, untuk menerbitkan fanzine tersendiri.

Bahkan mereka berdua hadir pada event bernama Worldcon, dan mengenakan kostum cosplay, pada 1963. Kepopuleran hobi tersebut terus dikenal dan menjadi populer di kalangan anak muda Amerika Serikat (AS), hingga Jepang turut mendapatkan euforia dari cosplay di negara tersebut.

Di Jepang, popularitas cosplay tidak jauh berbeda dengan AS. Hobi ini hadir di negeri Sakura pada 1970-an pada suatu event. Anak-anak muda yang hadir di event tersebut mengenakan kostum cosplay kesukaan mereka. Kepopuleran cosplay di AS turut menghadirkan sejumlah event lain yang tidak kalah megahnya. Di antaranya San Diego Comic Con dan Anime Expo.

Dibalik meningkatnya popularitas cosplay di Jepang, justru di negara tersebutlah istilah cosplay dikenal luas. Istilah cosplay sendiri justru diperkenalkan oleh Nobuyuki Takahashi dari Studio Hard, yang mana ia hadir pada Worldcon pada tahun 1984 di Los Angeles, California. Dalam event tersebut dia mencetuskan istilah cosplay, yang merupakan penggabungan dari costume dan play. Tentu dengan dicetuskan istilah itu oleh Takahashi, sudah jelas popularitas cosplay Jepang semakin meningkat.

Imbas dari itu, mulai bermunculan event-event yang memperkenalkan cosplay di negeri Sakura tersebut. Bahkan negara-negara lain mulai menerapkan istilah cosplay.

Beralih ke awal 2000an, Jepang resmi mengadakan untuk pertama kali World Cosplay Summit (WCS) di Nagoya. Event ini merupakan kiblat cosplayer dunia yang tidak hanya memamerkan kostum terbaiknya, namun WCS adalah kompetisi cosplay yang mempertandingkan cosplayer-cosplayer dari negara lain.

Efek kejut dari cosplay yang dikenal luas di AS dan Jepang, membuat Indonesia turut merasakannya. Anak muda Indonesia jelas menerima popularitas cosplay yang tidak terbendung pada 90an. Namun pada periode tahun tersebut belum dikenal, dan tidak banyak anak muda Indonesia yang tahu dengan hadirnya cosplay.

Tetapi, mulai dikenalnya cosplay secara luas terjadi pada awal 2000an, melalui event bernama Gelar Jepang Universitas Indonesia (GJUI). Bisa dibilang event tersebut menjadi batu loncatan cosplay yang dikenal luas, sekaligus menghadirkan cosplay dalam festival GJUI. Tentu dari event tersebut popularitas cosplay di Indonesia meningkat, dan banyak anak muda menyukai hobi tersebut.

Bahkan setelahnya, mulai bermunculan sejumlah event yang mempertandingkan cosplayer dari berbagai provinsi di Tanah Air. Sebut saja Indonesia Cosplay Grand Prix (ICGP), Indonesia Comic Con, Comic Frontier, serta sejumlah event lainnya.

Cosplay tidak hanya disukai oleh anak muda yang bermukim di kota-kota besar, namun kota kecil pun turut merasakan euforia cosplay. Begitupun juga di Indonesia, yang mana anak muda di daerah lain ikut terjun menggeluti hobi yang satu ini. Mereka tidak hanya ikut cosplay sekedar menampilkan karakter kesukaan, namun juga mengikuti kompetisi cosplay.

Perkembangan cosplay pun kini sudah semakin meluas. Jika zaman kemunculannya cosplay hanya dilakukan oleh sedikit anak muda, pada zaman sekarang sudah banyak anak muda yang menjalankan hobi ini. Kostum yang digunakan pun sudah jauh berbeda dengan zaman dulu. Kini kostum yang digunakan oleh anak muda semakin banyak dan semakin beragam. Wawasan anak muda dalam melakukan cosplay tidak terpatok pada karakter anime kesukaannya, namun juga karakter yang berasal dari game, serta tokoh antagonis.

Perkembangan cosplay juga berdampak kepada para pelaku yang menggeluti hobi ini. Artinya, banyak sosok terkenal yang sudah lama menekuni hobi ini, bahkan mereka beberapa kali mengikuti kompetisi cosplay dunia seperti WCS. Sebut saja juara WCS 2024 kemarin adalah Mioshi dan Mamemayo asal Jepang, yang membawakan karakter Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto, dari seri Naruto.

Tidak hanya itu, Indonesia juga mempunyai cosplayer yang berprestasi di WCS, yaitu Ryan Cyd, Frea Mai, dan Yumaki. Ketiga cosplayer Tanah Air tersebut sukse menjadi juara pada seri WCS 2016 dan 2022. Ini artinya, Indonesia berhasil menorehkan dua kali juara dunia pada kompetisi cosplay dunia tersebut.

Penulis: Aldo

× Image