Home > Info Sehat

Dokter Spesialis Penyakit Dalam UGM Beri Penanganan Dini Terhadap Kanker, Kurangi Pasien Gejala Stadium Lanjut dan Akhir

Deteksi dini adalah upaya terpenting demi kurangi gejala Kanker.
Sumber: Pixabay
Sumber: Pixabay

INFOREMAJA.ID - Sekarang ini, Indonesia alami peningkatan penderita penyakit Kanker secara terus-menerus. Penyakit ini terus menghantui masyarakat di Tanah Air, serta anak muda.

Mereka terjangkit penyakit ini yang disebabkan oleh Leukimia akut, Limfoma Hodgkin dan non Hodgkin, hingga Kanker Testis.

Untuk mencegah itu menular, Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Mardiah Suci Hardianti mengatakan, perlu bagi masyarakat dan anak muda untuk mengantisipasi penyebaran Kanker. Penyakit tersebut bisa menular dari sejumlah faktor.

“Ada banyak faktor yang berpengaruh, seperti paparan radiasi unltraviolet dan bahan kimia, infeksi virus Epstein Barr, serta faktor kerentanan individu dan gangguan sistem imun,” sebut Mardiah dalam keterangan resminya pada Rabu (12/2/2025) kemarin.

Ia menambahkan, peningkatan Kanker berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr. Sardjito, pada tahun 2008 hingg 2021.

Date tersebut menyebutkan, terdapat sebanyak 48 ribu lebih kasus Kanker baru yang dialami. Mulai dari Kanker Payudara, Serviks, hingga Limfoma non Hodgkin.

Sebagai contoh, jika ditemukan Kanker Payudara pada stadium dini, maka tingkat keberhasilan terapi yang diukur pada kesintasan lima tahun, adalah 90 persen. Namun jika ditemukan dalam stadium lokal lanjut, berada di kisaran 50 persen.

Mardiah melanjutkan, tingginya angka kematian Kanker disebabkan oleh lambatnya diagnosis dan penanganan pasien, secara tepat.

Untuk mengurangi hal itu, ia menuturkan bahwa pencegahan dini adalah upaya terpenting demi menekan tersebarnya penyakit Kanker.

Pada kasus Kanker Payudara, masyarakat dan anak muda bisa memeriksa sendiri setiap jangka waktu tertentu.

Kemudian, pendarahan yang seringkali terjadi bisa digunakan untuk mengetahui gejala Kanker yang ada.

Upaya ini juga bisa mengurangi jumlah pasien yang terjangkit penyakit tersebut, sekaligus memberikan penanganan yang lebih mudah serta pengobatan yang efektif.

Melakukan sendiri lebih baik daripada harus memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia di lembaga kesehatan.

Menurut Mardiah, di Indonesia sendiri jumlah fasilitas layanan Kanker dan tenaga ahli yang kompeten soal itu, sangat terbatas.

Maka dengan kondisi yang seperti itu, skrining dan deteksi dini merupakan solusi terbaik untuk sekarang, demi mengurangi penyebaran Kanker.

Upaya itu juga bisa mengurangi jumlah pasien gejala Kanker stadium lanjut dan akhir.

“Jadi jangan lupa, lakukan cek kesehatan secara berkala, tidak merokok, rajin berolahraga dan melakukan aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat yang cukup dan pandai mengelola stres merupakan hal-hal yang sangat dianjurkan untuk pencegahan penyakit tidak menular termasuk kanker,” tutup Mardiah.

× Image