Tinggalkan Televisi, Gen Z dan Milenial Lebih Pilih Sosial Media untuk Melihat Konten

INFOREMAJA.ID - Sosial media memang kebutuhan penting bagi remaja maupun dewasa muda, yang dicap sebagai Gen Z. Hampir semua kegiatan mereka lakukan melalui sosial media yang beragam.
Mulai dari Instagram, Facebook, dan Youtube, dimana sosial media tersebut mereka gunakan untuk menonton maupun melihat informasi yang ada.
Tidak menutup kemungkinan juga, sejumlah sosial media tersebut mereka manfaatkan untuk menyukai bahkan melihat beragam konten, yang dihasilkan dari berbagai artis sampai influencer.
Dengan kata lain, sosial media menjadi sebuah tren yang masih digunakan oleh Gen Z hingga sekarang, dan menjadi hiburan yang menarik bagi mereka.
Eksisnya konten yang ada di sosial media, membuat popularitasnya tinggi daripada acara-acara yang terdapat di televisi, khususnya bagi Gen Z maupun Milenial.
Terkait dengan itu, terdapat survei yang dilakukan Deloitte, dimana anak-anak muda sekarang termasuk Gen Z, lebih memanfaatkan sosial media ketimbang televisi.
"Pikirkan tentang pertarungan untuk mendapatkan perhatian dan waktu orang yang terjadi saat ini, antara media tradisional dan media sosial,” kata China Widener, Vice Chair Deloitte dalam keterangan resminya pada Selasa (25/3/2025) kemarin.
Dari survei yang dilakukan, 56 persen Gen Z menilai bahwa konten-konten di sosial media lebih relevan bagi mereka sendiri. Kemudian 43 persen milenial juga turut merasakan hal yang serupa.
Tingginya penggunaan sosial media untuk melihat konten oleh kelompok umur tersebut, tidak lepas dari waktu yang mereka gunakan.
Artinya, hampir setiap waktu Gen Z dan Milenial melihat berbagai konten dari semua sosial media, bahkan hingga berjam-jam lamanya.
Kemudian, konten yang mereka tonton di sosial media punya dampak tersendiri bagi Gen Z maupun Milenial.
Daya tarik utamanya adalah sang kreator itu sendiri yang membuat kontennya ditonton oleh banyak orang.
Berbagai konten yang ditonton dari dulu hingga sekarang, semakin menarik dilihat oleh Gen Z ataupun Milenial.
Bahkan, banyaknya aplikasi media sosial memudahkan para konten kreator untuk kontennya bisa dilihat orang banyak.
"Keterlibatan yang didorong oleh kreator itulah yang menjadi daya tariknya, dan pada akhirnya, apa yang kami temukan dan bahas sedikit dalam laporan tersebut, adalah gagasan bahwa mereka merasakan hubungan pribadi yang lebih kuat — 52 persen Gen Z, 45 persen milenial dalam survei tersebut — mengatakan bahwa mereka merasakan hubungan yang lebih kuat dengan kreator media sosial,” kata Widener.
Tidak hanya itu, seorang kreator turut dibantu dengan berkembangnya Artificial Intellgience, yang bermanfaat dalam membantu dalam membuat konten.
Hadirnya teknologi baru tersebut bisa membantu di beberapa pekerjaan seorang kreator maupun seluruhnya.
“Seiring AI menjadi semakin lazim di semua fase kerja dan bermain kita, fakta bahwa platform sosial memanfaatkannya dengan cara yang memungkinkan mereka untuk mempersonalisasi pengalaman secara berbeda, menurut saya sebenarnya penting, dan akan menjadi tantangan bagi media tradisional dan streaming untuk menirunya,” tutup Widener.