Home > Info Sehat

Jaga Stamina dan Energi di Bulan Puasa, Dosen Peternakan UGM Beri Tips Makanan yang Harus Dikonsumsi

Makanan yang dikonsumsi harus mengandung protein dan tanpa lemak.
 Sumber: Pixabay
Sumber: Pixabay

INFOREMAJA.ID - Ibadah puasa khususnya di bulan Ramadan, merupakan ibadah yang mengharuskan umat islam menahan hawa dan nafsunya dari imsak, hingga matahari terbenam.

Dalam proses tersebut semua umat islam menahan apapun yang masuk ke dalam tubuhnya, selama kurang lebih 12 jam. Tentu untuk menjalankan puasa, energi dan stamina umat islam akan menurun.

Dibalik itu, Dosen Peternakan Universitas Gadjah Mada, Edi Suryanto, menyebutkan beberapa makanan yang bisa menjaga energi dan stamina selama berpuasa.

Edi menyebutkan, umat islam harus mengkonsumsi daging, susu, dan telur di waktu sahur dan berbuka puasa. Menurutnya, makanan tersebut mampu menjaga stamina dan energi tubuh.

Makanan-makanan tersebut mengandung protein, yang berfungsi untuk memperbaiki serta membentuk jaringan tubuh. Makanan berprotein itu mengandung zat besi dan vitamin B12, yang menjadi sumber energi.

Menariknya, mengkonsumsi daging yang berprotein dapat menjaga rasa kenyang di perut lebih tahan lama.

Sebaliknya, telur dan susu juga mengandung lemak sehat, dan bisa menjadi sumber energi sekaligus cadangan selama berpuasa.

“Tentunya bisa membantu menjaga stamina tetapi tetap harus dikombinasikan dengan makanan bergizi lainnya agar tubuh tetap sehat dan bertenaga," sebut Edi dalam keterangan resminya pada Jumat (7/3/2025) kemarin.

"Perlu diimbangi dengan sayur, buah, dan karbohidrat kompleks agar tubuh mendapatkan nutrisi yang lengkap,” sambungnya.

Edi melanjutkan, makanan yang ia sebutkan di atas bisa dimakan dengan sehat, terutama selama bulan puasa berlangsung.

Dengan kata lain, dirinya memberikan tips sehat untuk mengkonsumsi beberapa pangan tersebut, untuk dikonsumsi oleh umat islam.

Bagi yang suka memakan daging, Edi menyarankan memilih daging tanpa lemak sama sekali. Kemudian, telur yang dikonsumsi harus memiliki sumber protein yang lengkap untuk perut.

Lalu, umat islam bisa mengkonsumsi berbagai macam olahan susu, mulai dari yoghurt hingga keju.

Edi menuturkan, daging dan telur sebelum dimakan, lebih baik dimasak dengan cara dikukus, direbus hingga dipanggang.

“Gunakan sedikit garam dan bumbu alami untuk mencegah dehidrasi. Porsi yang disarankan untuk sahur adalah daging sekitar 50-100 g, dan perlu keseimbangan dengan karbohidrat kompleks (nasi merah, oat, roti gandum) dan serat dari sayur serta buah”, tuturnya.

Namun pada waktu sahur, ia menyarankan bahwa umat islam harus menghindari makanan olahan seperti nugget dan daging berlemak. Hal ini dihindari dikarenakan makanan tersebut bisa memperlambat pencernaan.

Saat makan sahur, Edi menyarankan, perlu menghindari makanan-makanan olahan seperti sosis dan nugget yang tinggi natrium, serta daging berlemak dan gorengan karena dapat memperlambat proses pencernaan.

“Tatkala berbuka sebaiknya dihindari makanan berlemak tinggi seperti gulai atau rendang berlebihan, daging olahan dengan banyak vetsin atau pengawet, dan makan terlalu banyak, agar pencernaan tidak terganggu,” tutup Edi.

× Image