Remaja Makin Melek Kesehatan Mental, Orang Tua Diminta Lebih Aktif Mendengarkan

INFOREMAJA -- Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan orang tua perlu aktif mendengarkan remaja untuk merespons kesadaran kesehatan mental yang semakin menguat di kalangan mereka.
“Kita tahu bahwa pengasuhan remaja hari ini jauh lebih kompleks. Mereka hidup dalam dunia yang serba cepat, penuh tekanan, dan sering kali tidak bersahabat bagi kesehatan mental mereka. Dalam situasi seperti ini, anak-anak kita tidak cukup hanya didampingi secara fisik. Mereka membutuhkan kita hadir sebagai pendengar, pelindung, sekaligus teladan,” ujar Isyana, dikutip pada Selasa (19/8/2025).
Ia memahami bahwa kini sebagian besar orang tua menjalani peran ganda sebagai pengasuh sekaligus pekerja. Namun, hal tersebut tidak boleh mengurangi kualitas hubungan antara orang tua dengan remaja.
Justru, komunikasi perlu diperkuat agar orang tua dan anak dapat bersama-sama menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Isyana juga menekankan pentingnya membentuk ekosistem kerja yang selaras dengan nilai-nilai keluarga. Hal ini, menurutnya, memperkuat peran orang tua dalam membentuk remaja yang tangguh dengan menyeimbangkan semangat profesionalitas dan kehangatan di dalam keluarga.
Sementara itu, figur publik Yosi Mokalu menuturkan pentingnya peran mendengarkan dalam berkomunikasi.
Salah satu gaya komunikasi yang baik dengan anak, kata dia, adalah memberikan pertanyaan agar anak terlatih bernalar untuk menemukan jawaban atas hal-hal yang diajukan orang tua.
Konselor Pendidikan Johana Rosalina menambahkan, komunikasi yang selaras antara orang tua dan remaja dapat terbangun saat orang tua menerapkan pola asuh yang membangun harga diri anak dengan cara demokratis.
Misalnya, membiasakan pertemuan keluarga, berbincang bersama, berlibur bersama, dan berdoa bersama.
Menurutnya, pola komunikasi yang membangun harga diri anak juga dapat diwujudkan dengan menghentikan kebiasaan mengkritik, lalu menggantinya dengan masukan yang konstruktif serta lebih murah hati dalam memberikan pujian.
Kegiatan Kelas Orang Tua Bersahaja (Bersahabat dengan Remaja) bertema “Merdeka dari Ruang Kerja ke Ruang Hati: Membangun Komunikasi yang Selaras antara Peran sebagai ASN dan Orang Tua” diselenggarakan Kemendukbangga/BKKBN dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia secara hibrida pada Selasa (12/8).