Home > News

Remaja Rentan Terpapar Paham Radikal di Media Sosial, Ini Alasannya

Kalangan anak muda merupakan pihak yang paling aktif mengonsumsi informasi dari media sosial.
Anak bermain ponsel.
Anak bermain ponsel.

INFOREMAJA -- Remaja adalah individu yang otaknya masih terus berkembang. Mereka masih belum dapat menyaring informasi yang benar dan salah.
Karenanya, remaja dinilai menjadi pihak yang paling rentan terpapar paham radikal lewat media sosial lantaran tidak memiliki literasi yang cukup untuk menyaring informasi.
Pengamat media sosial Enda Nasution mengatakan pemuda semakin rentan terpapar gagasan-gagasan ekstrem melalui internet dan media sosial. "Media sosial sering menjadi sarana bagi kelompok radikal untuk merekrut anggota baru dan menyebarkan propaganda," katanya beberapa waktu lalu.
Menurut Enda, saat ini kalangan anak muda merupakan pihak yang paling aktif mengonsumsi informasi dari media sosial. Kondisi tersebut dapat menjadi buruk jika seluruh informasi yang diterima tidak disaring terlebih dahulu.
"Seseorang yang terlalu banyak menelan informasi tanpa diselaraskan dengan fokus pengembangan diri akan menyebabkan munculnya kemalasan, atau memantik berbagai persoalan kesehatan mental," kata dia.
Dalam kondisi mental yang tidak stabil, anak muda akan mudah terpengaruh dengan beragam jenis informasi, termasuk paham radikal yang mengarah ke aksi terorisme.
Untuk menangkal hal tersebut, seluruh pihak, termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi tentang media massa dan ragam jenis informasinya kepada kalangan anak muda.
Langkah ini diharapkan dapat mengedukasi anak mudah agar tidak terpapar informasi menyesatkan.
Tidak hanya itu, para kalangan anak muda juga perlu memperkuat literasi tentang ideologi pancasila agar tidak terpapar dengan paham radikal.
"Upaya mengedukasi dengan berkolaborasi, bergerak bersama dengan lebih cepat, dan bisa lebih luas, dengan adanya perangkat digital,” kata Enda.
Dengan upaya tersebut, Enda yakin kalangan anak muda Indonesia akan semakin kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpapar paham radikal.

× Image