Pendapatan Kuartalan GameStop Lebihi Perkiraan
IBUGAME -- Perusahaan GameStop Corp melaporkan pendapatan kuartal pertama yang melebihi ekspektasi pasar. Pengecer video game tersebut beralih ke model yang lebih fokus ke online di tengah persaingan dengan pengecer besar seperti Walmart Inc dan amazon.com Inc.
Penutupan toko selama pandemi Covid-19 telah memperngaruhi bisnis ritel fisik GameStop. Perusahaan akhirnya memperkuat penjualan online, terutama saat tren belanja melalui e-commerce makin melejit selama pandemi.
GameStop pada Mei meluncurkan dompet digitalnya untuk menyimpan, mengirim, menerima, dan menggunakan cryptocurrency dan token non-fungible (NFT). Dompet juga dapat digunakan untuk transaksi di pasar NFT GameStop, yang diharapkan akan diluncurkan akhir tahun ini.
Analis Wedbush Michael Pachter meragukan rencana ini. Ia menyebut pengumuman pasar NFT GameStop "omong kosong", dengan mengatakan "tidak akan ada NFT untuk dijual dan tidak ada pelanggan, dan dompet yang mereka sediakan akan kosong."
GameStop mengatakan inventarisnya pada kuartal yang berakhir 30 April naik menjadi 917,6 juta dolar AS dari 570,9 juta dolar AS tahun sebelumnya, di tengah permintaan pelanggan yang lebih tinggi dan kemungkinan gangguan rantai pasokan. Penjualan perangkat lunak dan barang koleksi berkontribusi lebih dari 50 persen dari total pendapatan kuartalan untuk pertama kalinya sejak kuartal ketiga 2020.
Penjualan bersih perusahaan adalah 1,38 miliar dolar AS pada kuartal tersebut, Nilai ini di atas perkiraan rata-rata analis sebesar 1,32 miliar dolar AS, menurut data Refinitiv.
Rugi bersih perusahaan melebar menjadi 157,9 juta dolar AS, atau 2,08 dolar AS per saham, untuk kuartal pertama, dari 66,8 juta dolar AS atau 1,01 dolar AS per saham, setahun sebelumnya.