Jalin Kesepakatan dengan Sony, Microsoft Pastikan Call of Duty Masih Tersedia di Play Station
IBUGAME -- Juli ini, Microsoft melakukan sejarah besar dalam industri game dunia. Perusahaan teknologi sekaligus pemilik dari konsol Xbox tersebut melakukan kesepakatan panjang, terhadap salah satu judul game kenamaan untuk sekarang.
Yap, hal yang dilakukan oleh Microsoft saat ini adalah melakukan kerja sama dengan Sony. Kedua perusahaan besar tersebut sepakat bahwa Call of Duty masih akan tersedia di konsol Play Station.
Kesepakatan sakral antara Microsoft dan Sony mengenai Call of Duty, disampaikan oleh CEO Microsoft Gaming, Phil Spencer, melalui cuitan twitter pribadinya pada Ahad (16/7/2023) lalu.
Peristiwa tersebut terjadi setelah Microsoft mengakuisisi developer yang mengembangkan Call of Duty, yaitu Activision Blizzard.
"Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Microsoft dan PlayStation telah menandatangani perjanjian yang mengikat untuk mempertahankan Call of Duty di PlayStation setelah akuisisi Activision Blizzard," ungkap Spencer.
Tersedianya Call of Duty dalam Play Station menutup persaingan antara Sony dan Microsoft. Sebab, kedua perusahaan besar tersebut pernah melakukan kesepakatan serupa di tahun 2022 lalu.
Tetapi, Sony menolak dengan alasan khawatir Microsoft bakal memberikan keistimewaan kepada Call of Duty secara eksklusif, untuk konsol Xbox.
Meskipun begitu, Microsoft dan Sony bersepakat akan menghadirkan Call of Duty selama 10 tahun kedepan. Melansir dari The Verge, Head of Global Communications Xbox, Kari Perez, adalah orang yang membeberkan jangka waktu kesepakatan antara dua perusahaan tersebut.
Ia bahkan menyebut, kesepakatan 10 tahun antara Sony dan Microsoft hanya diberikan untuk Call of Duty saja. Dengan kesepakatan yang dijalankan oleh Sony dan Microsoft sekaligus diakuisisinya Activision Blizzard, diharapkan membuat komunitas Play Station bisa memainkan game tersebut untuk jangka waktu yang panjang.
Selain itu Spencer melanjutkan, kesepakatan ini juga dapat membuat komunitas memainkan game favoritnya, untuk waktu kedepan. "Kami menantikan masa depan di mana para pemain secara global memiliki lebih banyak pilihan untuk memainkan game favorit mereka," sebutnya.