Remaja Masa Mencari Jati Diri, Haruskah Masuk ke Geng Sekolah?
Meskipun terlihat berdampak negatif, kelompok teman sebaya ini tidak selamanya buruk karena itu bergantung value atau nilai dan aktivitas geng tersebut.
Jika memang positif, tidak ada salahnya bergabung dengan geng karena pada dasarnya remaja memang sedang butuh menjalin sosialiasi yang erat dengan sebayanya. Tanpa geng, anak juga biasanya punya sekelompok atau beberapa teman yang dirasa cocok/punya banyak kesamaan. Karena itu, sebetulnya kelompok ini juga bisa disebut geng.
Orang tua bisa berbincang dengana anak tentang geng di sekolah. Ajak anak diskusi tentang keberadaan geng yang ada di sekolah mereka. Cara ini perlu dilakukan baik terhadap anak laki-laki maupun perempuan.
Vera menambahkan untuk anak pelaku bully, biasanya dekat dengan kekerasan baik secara fisik. verbal maupun mental. Misalnya, pengasuhan diwarnai dengan hukuman fisik.
Pelaku bully mungkin hidup di tengah keluarga dengan nilai misalnya “anak laki berkelahi itu biasa". Kemudian anak selalu mendapatkan apa yang dia inginkan atau kebalikannya selalu ditekan di dalam keluarga sehingga banyak memendam keinginan. Pelaku juga bisa kerupakan korban bully di lingkungan lain di luar gengnya.