Home > Bursa

Arus Kas Stabil, Mansek Ramal Harga Saham PGEO Bakal Tembus Rp 1.200 per Lembar

Ada tiga hal utama yang dapat menjadi dorongan utama penguatan kinerja saham perusahaan PGEO.

Terakhir, Analis Mansek juga menggarisbawahi komitmen Pemerintah lewat PLN dalam memajukan energi baru terbarukan (EBT) menjadi dorongan tambahan penting bagi bisnis perusahaan yang diharapkan semakin membesar dengan pertumbuhan stabil.

PLN sendiri dalam bauran energi telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penggunaan listrik dari sumber EBT. Panas bumi diharapkan akan memainkan peran penting dengan penambahan kapasitas hingga 3,3 GW dalam 10 tahun ke depan.

Mansek memprediksi EBITDA PGEO dapat tumbuh 6,1 persen (CAGR) sepanjang tahun 2022 hingga 2025. Laba bersih perusahaan juga diharapkan dapat tumbuh stabil dalam periode yang sama.

Target harga Rp 1.200 per saham yang diharapkan memberikan implikasi EV/EBITDA di kisaran 11,2x, yang mana ini sesuai dengan penilaian transaksi merger dan akuisisi global yang memberikan valuasi 6,9-13,4x EV/EBITDA. Selain itu angka tersebut juga selaras dengan perusahaan pembangkit independen (IPP) global yang memiliki valuasi 8,5-22,5 kali EV/EBITDA.

Sejumlah hal penting lain yang dicatat Mansek dalam laporannya selain peran penting Geothermal di masa depan termasuk:

1. Posisi PGEO sebagai IPP geothermal terbesar di dunia dengan margin tebal.

2. Ambisi penambahan kapasitas pembangkit memperlebar jaraknya dengan kompetitor sebagai pemimpin utama di sektor geothermal.

3. Bisnis dan operasional PGEO yang sangat cocok untuk proksi ESG, baik itu dari sisi lingkungan, sosial maupun tata kelola.

4. Potensi lebih besar di masa depan khususnya terkait bursa karbon yang uji coba akan dilakukan tahun ini dan dapat berjalan penuh tahun 2025.

× Image