Remaja Belum Kunjung Haid? Segera ke Dokter, Mungkin Ini Penyebabnya
Faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah tidak terbentuknya tanda seksual sekunder seperti pertumbuhan payudara dan munculnya bulu kemaluan saat memasuki usia 15 tahun. Jika hal tersebut terjadi, perlu dilakukan pemeriksaan gangguan kromosom.
Pada perempuan, kromosom yang terbentuk adalah X-X. Namun jika ada variasi kromosom X-Y atau X-X-Y, perlu dilakukan penatalaksanaan psikiatri untuk dilihat apakah ada genetik laki-laki di dalam tubuhnya.
“Ada kasus seperti ini, tapi ternyata setelah diyakinkan hormon yang dominan laki-laki kita berikan hormon termasuk terapi untuk penyesuaian kelaminnya,” katanya.
Lain halnya jika kromosom yang tumbuh benar perempuan namun tidak muncul tanda seksual sekundernya, maka akan dicek untuk kemungkinan hormon yang kurang dengan terapi hormonal.
Kemungkinan tersebut disebut dengan agnesis, yaitu tidak terbentuknya seksual sekunder maupun rahim dan vagina yang tidak sempurna.
Pada kasus ini, anak perempuan tersebut memiliki indung telur namun ada kelainan di rahim yang kemungkinan besar akan sulit memiliki anak.
Untuk terapi hormonal, Surahman mengatakan pasien akan diberikan terapi hormon progesterone dan diberi obat selama 7-10 hari sampai pasien bisa memproduksi estrogennya sendiri, sehingga bisa terjadi haid secara normal seperti pada umumnya.