Home > Curhat

Remaja, Masuk Geng Nggak selalu Keren, Lebih Baik Lakukan Hal Ini

Tidak semua remaja merasa butuh masuk ke sebuah geng.
Klub badminton. (Kredit: Freepik)
Klub badminton. (Kredit: Freepik)

INFOREMAJA -- Kasus bullying di sekolah Binus Serpong mengingatkan orang tua untuk terus mengawasi anak meski telah beranjak dewasa. Apalagi, masa remaja adalah masa mereka mencari jati diri dan eksistensi.

Daripada gabung geng yang masuknya lebih brutal daripada masuk perguruan tinggi negeri, lebih baik orang tua mendorong anak mencari eksistensi di jalur yang lebih positif.

Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Sani Budiantini Hermawan, mengatakan anak akan lebih baik didorong untuk masuk ke kelompok yang lebih formal seperti OSIS atau ekstrakurikuler.

"Gak papa banget jadi ajang bagus untuk pencapaian prestasi dan pembuktian diri," kata Sani, dikutip dari Republika.co.id, Rabu (21/2/2024).

Jika anak ingin bergabung dengan kelompok di luar sekolah, bicarakan risikonya. Karena tidak diakui sekolah, maka kelompok atau geng seperti ini tidak akan mendapatkan perlindungan.

Orang tua perlu mendorong atau memotivasi anak tentang membangun reputasi diri melalui hal positif ketimbang masuk geng.

Tidak semua anak merasa butuh....

× Image